Sebelumnya saya minta maaf, jika title diatas tidak sesuai dengan EYD. Tapi memang kata yang tepat menurut saya itu, ” tersolusikan” bukan “terselesaikan”. Karena kalau dibilang selesai, masalahnya tidak selesai.
Sebelumnya buat yang belum tahu apa itu Pasa Padang. Pasa Padang adalah jasa online order kebutuhan pokok, seperti sayur, daging, ikan dll. Yang saat ini khusus melayani warga Kota Padang
Ok, here’s the story…
Pertengahan tahun 2015, saya adalah warga baru di Komplek Palm Griya Indah. Pasar terdekat dari rumah saya untuk membeli kebutuhan dapur adalah pasar Parak Laweh, pasar ini awalnya adalah sebuah pasar kaget di pertigaan jalan raya, yang kemudian berkembang jadi pasar tidak kaget (soalnya kalo pasar kaget cuma pagi, yang ini dah sampe sore).
Pasar ini fokus di 2 sisi jalan yang tidak terlalu besar, sehingga di peak time akan terjadi kemacetan karena ramainya pengguna jalan dan pengguna pasar di kedua sisi jalan tersebut. Ini fotonya saya ambil dari antaranews.com
Pasar ini tidak memiliki area parkir yang layak, jika anda menggunakan roda empat, anda terpaksa parkir di pinggir jalan di ujung pasar. Dalam kasus saya, istri saya cuma butuh sekitar 30 menit untuk belanja.
Tapi duduk di mobil selama 30 menit bersama dua anak kecil yang selalu kelebihan energi saya rasa tidak masuk dalam kategori quality time with the kids.
Ini masalah.
Saya pemalas, kalau saya tidak pemalas, saya tidak akan jadi pebisnis online.
Mama saya pasti setuju. Saya bukan orang yang rajin
Jangan salah, Tentu saja saya sangat mencintai istri saya, tapi mencintai istri dan menungguinya belanja dua kali seminggu adalah dua hal yang berbeda
Problem sebenarnya disini. Saya bukan orang yang sibuk, tapi saya juga bukan orang yang punya banyak waktu untuk mengurusi hal-hal yang (menurut saya) tidak penting seperti hal diatas. 10 menit persiapan berangkat, 30 Menit waktu belanja, 30 menit di perjalanan, 10 menit waktu menyesuaikan diri dengan kursi & meja serta beradaptasi dengan laptop
(ini adalah waktu cek stats, cek status fb dll. Apa yang anda lakukan tiap kali anda membuka laptop? Kalau saya cek stats & cek FB)
10+30+30+10= 80 menit. 2 kali seminggu = 160 menit. Sebulan saya kehilangan 10 jam! WTF??
Waktu yang semestinya bisa saya dedikasikan untuk campaign
Masalahnya sebenarnya bisa selesai dengan menyewa pembantu, tapi sayang, saya belum punya budget dan belum tertarik pakai pembantu.
Dari sinilah lahir ide PASA PADANG
Dilihat dari sisi kemampuan, saya qualified untuk mengeksekusi ide ini. Saya ngerti cara jualan online, dan saya mantan pedagang pasar raya. Tapi saya masih skeptis
Mau ga orang beli cabe giling online?
Ada ga yang akan order jengkol COD?
Satu-satunya cara adalah dicari tahu.
Kalau bahasa affiliatenya, anda tidak bisa menebak-nebak. Biar data yang berbicara
Pasar Raya Padang bisa dikatakan sama dengan pasar induk untuk Kota Padang. Semua sayuran termasuk, cabe, bawang dll, masuknya ke pasar raya dulu. Sebelum didistribusikan ke pasar-pasar kecil, seperti Pasar Alai, Pasar Parak Laweh, Pasar Tanah Kongsi, Pasar belimbing, Pasar Siteba dll
Ada margin sebenarnya disini
Misal harga cabe 1kg di Pasar Raya 30K, dibeli oleh pedagang Pasar Alai 32K, kemudian mereka menjualnya ke konsumen seharga 35K
Saya bisa melakukan hal yang sama, membeli 32K dan menjual 35K
Jadi ada peluang….
Kemudian saya bikin FP dengan nama Pasar Raya Padang. Kenapa namanya begitu? Karena saya berniat mengeksekusi, mengklaim FP-FP dengan nama serupa, kemudian meng take over semua fans dan check in nya untuk menambah trust
Buat yang belum tahu maksud saya begini
Saya ga tau tekhnik ini masih bisa sekarang atau ga. Menurut pendapat saya yang bukan jagoan FP, page-page tersebut di create oleh FB berdasarkan user suggestions, dan belum ada pemiliknya. Kita bisa mengklaim FP-FP tersebut asal nama FP kita sama/mirip
Apa untungnya mengklaim FP-FP tersebut? Kita bisa langsung punya fans & kalau kita claimnya yang “Places” checkin nya sekalian juga terklaim, seperti ini
Kebetulan saya punya The Graph (Makasih Om Yudhis!), kemudian saya cari ibu-ibu sibuk wanita karir berpenghasilan 5 juta keatas yang berdomisili di Padang. Ukurannya? Pernah berlibur ke Bali, pernah menginap di Hotel X, atau bekerja di perusahaan Y
Kemudian saya add sebagai teman dengan akun kloningan
Setelah itu saya post status-status yang berhubungan dengan pasar raya, dan saya cari tahu berapa harga kebutuhan pokok di pasar raya padang
Sampai disini saya belum menggunakan FB Ads, saya terus pancing audiens dengan status-status. Kemudian setelah melihat respon yang positif (interaksi makin lama makin banyak) saya beranikan launching Pasa Padang
Disini saya mulai pakai Ads, saya mulai iklan $1 untuk 1 hari. Saya cuma menarget perempuan, usia sekian, tinggal di Padang. Dan ini hasilnya
16K reach, 60 komen & 30 shares. Not bad lah
Berapa konversi yang dihasilkan? 1
Ya, hari pertama saya langsung mendapat 1 sales. Modal 20 ribu, terjual 48 ribu. Profit 28 ribu rupiah
ROI 240% ! :v
Catatan: Modal 20 ribu sebenarnya karena teman-teman saya di pasar masih segan menerima duit dari saya, jadi sebagian dikasih. Actual cost di kisaran 30K
Hari kedua saya dapat 2 sales
Hari ketiga 4 sales
Dan mungkin karena ini hal baru, respon konsumen gila-gilaan
Itu iklan modalnya cuma $1
Ga cuma di Padang, bahkan ada yang order cabe dari luar pulau, seperti dari Bogor & Kemayoran
Kami juga hadir di Event Launching Startup Minang bersama Dirut PT Telkom Indonesia
Disini masalah mulai muncul, bisnis seperti ini bukan one man show, butuh tim. Pengantaran, tukang belanja, CS.
Dan sayangnya, level pendidikan saya belum mengizinkan saya punya kemampuan memanage sebuah tim. Damn
Dealing with people is tough.
Plus modal saya terbatas
Tapi Hey, setidaknya masalah saya dah ada solusinya, sejak ada Pasa Padang, saya tidak pernah lagi mengantar istri belanja ke Pasar Parak Laweh
Bagaimana keadaan Pasa Padang sekarang? Sekarang kami masih jalan tiap hari, dioperasikan 4 orang. Karena keterbatasan sumber daya kami terpaksa membatasi order yang datang tiap hari. Tapi Alhamdulillah, kami sekitar 6-8 kali sebulan dapat orderan untuk mengisi kapal pesiar kecil di Bungus, dan hasil dari itu bisa menghidupi 4 orang pemilik Pasa Padang
Anda tertarik jadi investor?